Senin, 28 April 2014

renungan bagi para suami


DR. 'Aid al Qarny menggambarkan tentang istrinya:

Beberapa malam yang lalu, sesaat sebelum aku tidur, aku berada di atas ranjang, aku menoleh ke arah istriku dan aku pandangi bentuk wajahnya sementara ia lagi tidur, aku bergumam dalam hatiku:
Malang sekali dia, setelah hidup selama bertahun-tahun bersama kedua orang tua dan keluarganya, ia datang untuk tidur di samping laki-laki yang asing baginya.
Dia tinggalkan rumah orang tuanya.
Dia tinggalkan bermanja-manja dengan kedua orang tuanya.
Dia tinggalkan bersenang-senang di rumah keluarganya.
Sekarang ia datang kepada laki-laki yang menyuruhnya untuk melakukan yang ma'ruf dan meninggalkan yang mungkar.
Dia melayani laki-laki itu sesuai dengan yang diredhai Allah.
Semua itu berdasarkan perintah agama, subhanallah......
Dari sini muncul pertanyaan di dalam diriku?!
Kenapa sampai gampang bagi sebagian laki-laki untuk memukul istrinya dengan penuh kekerasan, setelah ia meninggalkan rumah keluarganya, kemudian datang kepadanya.
Kenapa ringan bagi sebagian laki-laki untuk keluar bersama teman-temannya, kemudian ia pergi ke restoran dan ia makan tanpa mempedulikan siapa yang ada di rumahnya?!
Kenapa ringan bagi sebagian laki-laki menjadikan waktu duduknya di luar rumah lebih banyak dari pada duduk bersama istri dan anak-anaknya?!
Kenapa ringan bagi sebagian laki-laki menjadikan rumahnya bagaikan penjara bagi istrinya, tidak ia ajak keluar dan juga tidak ia temani.
Bagaimana bisa gampang bagi sebagian laki-laki membiarkan istrinya tidur, sementara di dalam hatinya ada kegetiran perasaan dan di matanya ada air mata tertahan?!
Bagaimana bisa gampang bagi sebagian laki-laki pergi berjalan sementara anak-istrinya ia tinggalkan tanpa peduli dengan nasib mereka selama ia pergi.
Kenapa bisa ringan bagi sebagian laki-laki berlepas diri dari tanggungjawab yang akan ia pertanggungjawabkan di akhirat nanti sebagaimana yang di sampaikan oleh Rasulullah?!
Rasulullah bersabda: "Sebaik-baik kalian adalah orang yang paling baik bagi keluarganya"
(Copas dari ukhti Lusi Puspa Sari)
Berbuat Baiklah Kepada Wanita
" Berbuat baiklah kepada wanita, karena sesungguhnya mereka diciptakan dari tulang rusuk, dan sesungguhnya tulang rusuk yang paling bengkok adalah yang paling atas.Maka sikapilah para wanita dengan baik."
[ HR al-Bukhari Kitab an-Nikah no 5186 ]
Ini adalah perintah untuk para suami, para ayah, saudara saudara laki laki dan lainnya untuk menghendaki kebaikan untuk kaum wanita, berbuat baik terhadap mereka, tidak mendzalimi mereka dan senantiasa memberikan hak-hak mereka serta mengarahkan mereka kepada kebaikan.
Ini yang diwajibkan atas semua orang berdasarkan sabda Nabi shalallahu alaihi wasallam... "Berbuat baiklah kepada wanita "
Dan Untukmu para Wanita..
" Jangan kalian sakiti suamimu "
Rasulullah Shallallahu alaihi wasallam bersabda :
"Tidaklah seorang wanita menyakiti suaminya di dunia kecuali istrinya di akhirat dari bidadari akan berkata, "Janganlah engkau mengganggunya, semoga Allah membinasakanmu. Sesungguhnya ia hanyalah tamu di sisimu, hampir-hampir lagi ia akan meninggalkanmu menuju kami"
[HR At-Thirmidzi dan Ibnu Majah, dishahihkan oleh Syaikh Al-Albani dalam As-Shahihah no 173 ]

Jumat, 18 April 2014

DILUPAKAN OLEH AL QUR'AN

Sering Kita dengar atau mungkin tak sadar sering Kita mengucapkan kalimat:
"Aduh.. Saya Lupa Baca Al Qur'an..,
Yaah.. Saya Lupa Suroh dan Ayat itu.."
"Saya kok susah banget menghafal Al Qur'an..., Saya membaca Al Qur'an tapi gak membekas dihati..." dsb.
Pertanyaannya:
Apakah Kita yang Lupa atau Kita yang dilupakan oleh Al Qur'an..?
Jawabnya, mari Kita simak bersama Sabda Rasulullah Shalallahu 'Alaihi wa Sallam berikut:
بِئسَمَا لِأَحَدِهِمْ أَنْ يَقُولَ: نَسِيتُ آيَةَ كَيْتَ وَكَيْتَ، بَلْ نُسِّيَ. وَاسْتَذْكِرُوا الْقُرْآنَ فَإِنَّهُ أَشَدُّ تَفَصِّيًا مِنْ صُدُورِ الرِّجَالِ مِنْ النَّعَمِ.
متفق عليه
“Buruk sekali orang yang berkata:
Aku lupa ayat ini dan ayat itu, akan tetapi (katakanlah) aku terlupakan.
Dan (untuk itu) bermudzakarah (mengingat-ingat) al-Qur’an-lah kalian, sesungguhnya al-Qur’an itu lebih mudah terlepas dari dada seseorang daripada binatang ternak.”
[HR. Al Bukhari no 4644, Muslim no. 1314-1317, At Tirmidzi no. 2466, An Nasaa'i no.934), dan al-Darimi no. 2627]
Maka Jelaslah bukan Kita yang lupa akan Al Qur'an dan Hafalannya tapi Al Qur'an lah yang melupakan Kita..!
Kenapa bisa begitu?
Karena banyak Faktor dari diri Kita sendiri, seperti:
1. Banyak melakukan Maksiat.
2. Makan dari penghasilan Haram.
3. Sombong dan Angkuh.
4. Hati dan fikiran yang Kotor.
5. Malas memuroja'ah Hafalan, dsb.
Bila Al Qur'an telah meninggalkan Kita maka waspadalah bisa jadi Kebarokahan Ilmu, Usia, dan Rizqi juga mungkin bisa saja hilang dari kehidupan Kita..
Na'udzubillahi Min Dzalik..!
Jagalah Ketaqwaan dan Keimanan Kita untuk Istiqomah bersama Al Qur'an (membaca, menghafal, dan mengamalkannya).
Wallohu A'lam bish shawab