Selasa, 16 Desember 2014

SHALAT JAMA'AH

segala puji bagi Allah Ta'ala yang telah menciptakan langit yang kokoh tanpa tiang dan yang telah menutupi siang kepada malam dengan begitu indahnya, wahai saudaraku yang aku cintai karna Allah ta’ala. sungguh islam merupakan agama yang indah nan sempurna dan sungguh semua syariat di dalamnya itu mudah lagi ringan tidak ada yang memberatkan sama sekali seperti apa yang di firmankan Allah ta’ala  dalam  al quran berikut:
Allah menghendaki kemudahan bagimu, dan tidak menghendaki kesukaran bagimu. (QS. Al-Baqoroh: 185)
Saudaraku mungkin telah banyak tulisan yang kita baca dan mungkin telah banyak ceramah yang kita perdengarkan, namun mengapa seolah hati ini kelu membeku tak tersentuh dengan hal itu, mungkinkah hati kita telah mati, atau mungkin hati kita telah lama pergi dari dada dada kita. sehinggah kita masih merasa berat untuk menjalan syariat yang sempurna ini
saudaraku mari merung bersamaku dengan sebuah hadits yang di riwayatkan di dalam shahi bukhori dan muslim dari umar bin khotob radiyallahuanhu :
“Didatangkan tawanan kehadapan Rosululloh shollallohu alaihi wa sallam, ketika itu ada seorang wanita yang payudaranya basah karena sedang masa menyusui, lalu ia mendapati seorang bayi diantara tawanan, maka ia pun mangambilnya dan menempelkannya di perutnya lalu menyusuinya. Rosululloh shollallohu alaihi wa sallam pun berkata kepada kami : “Menurut kalian apakah wanita ini akan melempar anaknya ke dalam api?”, kamipun menjawab : “tidak, dan ia mampu untuk tidak melemparnya”, maka Rosululloh sholllallohu alaihi wa sallam pun bersabda : “Sesungguhnya Alloh lebih sayang terhadap hamba-Nya melebihi wanita ini terhadap anaknya.”
Saudaraku para pembaca yang budiman, betapa mulia hadits ini dalam menjelaskan luasnya rahmat Alloh ta’ala, maka demi Dzat yang jiwaku berada di tangan-Nya, setiap kali seorang muslim mengingat hadits ini maka  sepantasnya bertambahlah rasa cintanya kepada Allah ta’ala.
Namun ketika kita mengatakan cinta kepada sesuatu hal maka sungguh cinta itu memiliki kosnsukuensi dan salah satu konsukensi dari cinta adalah mengikuti apa yang dincintai oleh sang kekasih. Saudaraku semoga engkau di rahmati oleh Allah ta’ala taukah engkau apa yang Allah cintai ?. saudaraku untuk mengetahui itu mari simak potongan hadits berikut, dari Abu Hurairah Radhiyallahu anhu ia berkata, Rasûlullâh Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda”…. Tidaklah hamba-Ku mendekat kepada-Ku dengan sesuatu yang lebih Aku cintai daripada hal-hal yang Aku wajibkan kepadanya. ….” (Hadits ini shahih. Diriwayatkan oleh Imam Bukhâri, no. 6502).
Saudaraku semoga engkau di rahmati oleh Allah ta’ala taukah engkau sungguh salah satu ibadah yang Allah ta’ala wajibkan bagi kaum laki laki ialah shalat berjama’ah di masjid seperti apa yang Allah ta’ala firmankan berikut : Dan dirikanlah shalat, tunaikanlah zakat, dan ruku'lah bersama orang-orang yang ruku'. (Al Baqarah:43).
Ayat di atas merupakan bentuk perintah dan. Kata perintah menunjukkan maksud kewajiban shalat berjama’ah.
Mungkin sekarang engkau mulai bertanya, berbisik  dan tak percaya dengan hal ini kalau begitu mari kita simak hadits dari abu hurairah, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabdaShalat yang paling berat bagi orang munafik adalah shalat ‘Isya’ dan shalat Shubuh. Kalau mereka mengetahui keutamaan yang terdapat dalam kedua shalat tersebut, mereka akan mendatanginya walau pun dengan merangkak.
Aku sangat ingin memerintahkan shalat (dikerjakan), lalu dikumandangkan iqomat dan kuperintahkan seseorang untuk mengimami para jama’ah. Sementara itu aku pergi bersama beberapa orang yang membawa seikat kayu bakar menuju orang-orang yang tidak ikut shalat berjama’ah dan membakar rumah-rumah mereka dengan api.” (HR. Bukhari no. 644 dan Muslim no. 651)
Hadits ini menunjukkan wajibnya shalat Jama’ah. Inilah pendapat yang tepat dari pendapat para ulama yang ada. Dikatakan wajib karena yang sampai tidak shalat Jama’ah diancam dibakar rumahnya sebagaimana disebutkan dalam hadits di atas.
Saudaraku yang semoga rahmat Allah tercurah kepadamu, pernahkah dirimu mendengar hadits tentang kisah ibnu ummi maktum yang buta itu?, kalau dirimu belum pernah mendengarnya mari kita baca bersama yaitu kisahnya yang terdapat di dalam hadits yang diriwayatkan dari Abu Hurairah radhiallahu anhu dia berkata,“Seorang buta pernah menemui Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam dan berujar, “Wahai Rasulullah, saya tidak memiliki seseorang yang akan menuntunku ke masjid.” Lalu dia meminta keringanan kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam untuk shalat di rumah, maka beliaupun memberikan keringanan kepadanya. Ketika orang itu beranjak pulang, beliau kembali bertanya, “Apakah engkau mendengar panggilan shalat (azan)?” laki-laki itu menjawab, “Ia.” Beliau bersabda, “Penuhilah seruan tersebut (hadiri jamaah shalat).” (HR. Muslim no. 653)
 Dalam hadits yang lain yaitu, Ibnu Ummi Maktum (ia buta matanya). Dia berkata,“Wahai Rasulullah, di Madinah banyak sekali tanaman dan binatang buas. Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Apakah kamu mendengar seruan adzan hayya ‘alash sholah, hayya ‘alal falah? Jika iya, penuhilah seruan adzan tersebut”
Maka pertanyaan sederhanya apakah lagi alasan kita untuk tidak shalat atau meninggalkan shalat berjama’ah?, Demi Allah sungguh kita memiliki mata  yang bisa melihat dan sungguh kita mempunyai kaki yang kuat nan kokoh yang bisa kita langkahkan ke masjid namun berapa banyak dari kita yang masih mengabaikan hal ini, ya Allah semoga engkau sudi mengampuni hambamu ini yang masih lalai kepadamu







Sabtu, 06 Desember 2014

ASTRONOT WANITA JADI MU'ALAF

Sunita Williams, seorang wanita India pertama yang pergi kebulan pada tanggal 9-07-2011.Kembalinya dari Bulan langsung masuk dan memeluk Agama Islam . Dia berkata :''Dari Bulan seluruh Bumi kelihatan hitam dan gelap kecuali dua tempat yang terang dan bercahaya. 
Ketika aku lihat dengan Teleskop, ternyata tempat itu adalah Mekkah dan Madinah.'' Di Bulan semua frekuensi suara tidak berfungsi, Tapi aku masih mendengar suara Adzan. Prof Lawrence E Yoseph : Sungguh kita telah berhutang besar kepada umat Islam dalam Encyclopedia Americana menulis :"...Sekiranya orang-orang Islam berhenti melaksanakan thawaf ataupun shalat di muka bumi ini, niscaya akan terhentilah
perputaran bumi kita ini, karena rotasi dari super konduktor yang berpusat di Hajar Aswad, tidak lagi memencarkan gelombang elektromagnetik .
Menurut hasil penelitian dari 15 Universitas : Menunjukkan Hajar Aswad adalah batu meteor yang mempunyai kadar logam yang sangat tinggi, yaitu 23.000 kali dari baja yang ada. Beberapa astronot yang mengangkasa melihat suatu sinar yang teramat terang mememancar dari bumi, dan setetlah diteliti ternyata bersumber dari Bait Allah atau Ka'bah. Super konduktor itu adalah Hajar Aswad, yang berfungsi bagai mikrofon yang sedang siaran dan jaraknya mencapai ribuan mil jangkauan siarannya.
Prof Lawrence E Yoseph - Fl Whiple menulis :"...Sungguh kita berhutang besar kepada orang Islam, shalat, tawaf dan tepat waktu menjaga super konduktor itu..." Para astronot telah menemukan : bahwa planet Bumi itu mengeluarkan semacam radiasi. Radiasi yang berada di sekitar ka’bah ini memiliki karakteristik dan menghubungkan antara Ka’bah di planet Bumi dengan Ka’bah di alam.Di tengah-tengah antara kutub utara dan kutub selatan, ada suatu area yang bernama ‘Zero Magnetism Area’, artinya adalah apabila kita mengeluarkan kompas di area tersebut, maka jarum kompas tersebut tidak akan bergerak sama sekali karena daya tarik yang sama besarnya antara kedua kutub. Itulah sebabnya jika seseorang tinggal di Mekah, maka ia akan hidup lebih lama, lebih sehat, dan tidak banyak dipengaruhi oleh banyak kekuatan gravitasi.
Sebab itu lah ketika kitìa mengelilingi Ka’Bah, maka seakan- akan diri kita di-charged ulang oleh suatu energi misterius dan ini adalah fakta yang telah dibuktikan secara ilmiah. Makkah juga merupakan pusat bumi. Makkah adalah Pusat dari lapisan-lapisan langit Ada beberapa ayat dan hadits nabawi
yang menyiratkan fakta ini. Allah berfirman : ‘Hai golongan jin dan manusia, jika kamu sanggup menembus
(melintasi) penjuru langit dan bumi, maka lintasilah, kamu tidak dapat menembusnya melainkan dengan kekuatan.’ (ar-Rahman:33). 
Menurut riwayat Ibnu Abbas dan Abdullah bin Amr bin As, dahulu Hajar Aswad tidak hanya berwarna putih tetapi juga memancarkan sinar yang berkilauan. Sekiranya Allah subhanahu wata'ala tidak memadamkan kilauannya, tidak seorang manusia pun yang sanggup mamandangnya. Dalam penelitian lainnya, mereka
mengungkapkan bahwa batu Hajar Aswad merupakan batu tertua di dunia dan juga bisa mengambangdi air. 

Di sebuah musium di negara Inggris, ada tiga buah potongan batu tersebut ( dari Ka’Bah ) dan pihak musium juga mengatakan bahwa bongkahan batu-batu tersebut bukan berasal dari sistem tatasurya kita. Dalam salah satu sabdanya, Rasulullah Shalallahu 'alaihi wassalam bersabda : Hajar Aswad itu diturunkan dari surga, warnanya lebih putih daripada susu, dan dosa-dosa anak cucu Adamlah yang menjadikannya hitam.
Subhanallah,
Alhamdulillah,
Laa Illaha illallah,
Allahu Akbar
Betapa bergetar hati kita melihat dahsyatnya gerakan thawaf hajian Umroh. Ini adalah jawaban fitnah dan tuduhan jahiliyah yang tak didasari ilmu pengetahuan ; yaitu mengapa kaum Muslimin shalat ke arah kiblat dan bahwa umat Islam di anggap menyembah Hajar Aswad. Hanya Allah Yang Maha Kuasa Dan Segala-
Galanya ;;;;;; Subhanallah .Kalau sedang on sebarkan ke sesama muslim. (Berarti anda telah membelanjakan hartamu di jalan Allah).

Sabtu, 23 Agustus 2014

ALLAH TAU YANG TERBAIK UNTUKMU SAUDARAKU


Assalamualaikum warohmatullahi wabarakatuh... saudaraku pada kesempatan kali ini saya ingin berbagi tentang ALLAH TAU YANG TERBAIK UNTUKMU SAUDARAKU karna Allah yang telah menciptakan kita dengan segala keindahaan dan kelebihan yang kita miliki saudaraku ketahuilah bahwah Allah sangat mencintai dirimu melebihi orang tua yang telah membesarkanmu dan menjadikan engkau seperti sekarang ini 
Al-Bukhori dan Muslim meriwayatkan dalam kitab shohih keduanya dari Umar bin al-Khoththob rodhiyallohu anhu :
قدم على النبي صلى الله عليه وسلم سبي، فإذا امرأة من السبي قد تحلب ثديها تسقي، إذا وجدت صبياً في السبي أخذته، فألصقته ببطنها وأرضعته، فقال لنا النبي صلى الله عليه وسلم: (أترون هذه طارحة ولدها في النار). قلنا: لا، وهي تقدر على أن لا تطرحه، فقال: (لله أرحم بعباده من هذه بولدها
“Didatangkan tawanan kehadapan Rosululloh shollallohu alaihi wa sallam, ketika itu ada seorang wanita yang payudaranya basah karena sedang masa menyusui, lalu ia mendapati seorang bayi diantara tawanan, maka iapun mangambilnya dan menempelkannya di perutnya lalu menyusuinya. Rosululloh shollallohu alaihi wa sallam pun berkata kepada kami : “Menurut kalian apakah wanita ini akan melempar anaknya ke dalam api?”, kamipun menjawab : “tidak, dan ia mampu untuk tidak melemparnya”, maka Rosululloh sholllallohu alaihi wa sallam pun bersabda : “Sesungguhnya Alloh lebih sayang terhadap hamba-Nya melebihi wanita ini terhadap anaknya.”
Saudaraku para pembaca yang budiman, betapa mulia hadits ini dalam menjelaskan luasnya rahmat Alloh ta’ala, maka demi Dzat yang jiwaku di tangan-Nya, setiap kali seorang muslim mengingat hadits ini maka bertambahlah rasa berharapnya akan rahmat Alloh yang Maha Pengasih.
saudaraku yang semoga engakau di rahmati Allah ta'ala maka mungkinkah Allah menginginkan keburukn untukmu 
Karena Allah Ta’ala pun telah berfirman,
و عسى أَنْ تَكْرَهُوا شَيْئًا وهُوَ خَيْرٌ لكَمْ وَعَسى أَنْ تُحِبُّوْا شَيْئا وهو شرٌّ لكم واللهُ يعلمُ وأَنْتُمْ لا تَعْلمُوْنَ
“Bisa jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan bisa jadi kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu. Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui.”(QS. Al Baqarah: 216)
Saudariku… Sungguh jika kita mau membuka kisah-kisah dalam Al Qur’an dan lembaran-lembaran sejarah, atau kita memperhatikan realitas, kita akan mendapatkan darinya banyak pelajaran dan bukti bahwa selalu ada hikmah di balik setiap apa yang Allah takdirkan untuk hamba-hamba-Nya.
Maka lihatlah kisah Ibu Nabi Musa ‘alaihissalam ketika ia harus melemparkan anaknya ke sungai… bukankah kita mendapatkan bahwa tidak ada yang lebih dibenci oleh Ibu Musa daripada jatuhnya anaknya di tangan keluarga Fir’aun? namun meskipun demikian tampaklah akibatnya yang terpuji dan pengaruhnya yang baik di hari-hari berikutnya, dan inilah yang diungkapkan oleh ayat
واللهُ يعلمُ وأَنْتُمْ لا تَعْلمُوْنَ
Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui
Lihat pula kisah Nabi Yusuf ‘alaihissalam ketika beliau harus berpisah dengan ayah beliau Nabi Ya’qub ‘alaihissalam, ketika beliau harus dimasukkan ke dalam sumur dan diambil oleh kafilah dagang… Bukankah kita akan melihat hikmah yang begitu besar dibalik semua itu?
Lihat pula kisah Ummu Salamah, ketika suami beliau-Abu Salamah- meninggal dunia, Ummu Salamah radhiallaahu ‘anhaa berkata:
“Aku mendengar Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, ‘Tidaklah seorang muslim tertimpa musibah lalu ia mengucapkan apa yang diperintah oleh Allah,
إنّا للهِ وَ إنَّا إِليْهِ رَاجِعُوْنَ, اللهُمَّ أَجُرْنِيْ فِيْ مُصِيْبَتِيْ وَ أخلفْ لي خَيْرًا مِنْهَا
(Sesungguhnya kami adalah milik Allah dan sesungguhnya kepada-Nya lah kami akan kembali. Ya Allah, berilah pahala kepadaku dalam musibahku dan berilah gantinya untukku dengan yang lebih baik darinya).” Ia berkata, “Maka ketika Abu Salamah meninggal, aku berkata, ‘Seorang Muslim manakah yang lebih baik dari Abu Salamah? Rumah (keluarga) pertama yang berhijrah kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam?’ Kemudian aku pun mengucapkannya, maka Allah memberikan gantinya untukku dengan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam.” (HR. Muslim)
Renungkanlah bagaimana perasaan yang menghinggapi diri Ummu Salamah –yakni perasaan yang muncul pada sebagian wanita yang diuji dengan kehilangan orang yang paling dekat hubungannya dengan mereka dalam kehidupan ini dan keadaan mereka: Siapakah yang lebih baik dari Abu Fulan?!- maka ketika Ummu Salamah melakukan apa yang diperintahkan oleh syariat berupa sabar, istirja’, dan ucapan yang diajarkan oleh Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, maka Allah pun menggantinya dengan yang lebih baik yang belum pernah ia impikan sebelumnya.

jadi saudaraku jika engkau telah mengetahui tentang hal tersebut maka tulislah apapun cita cita dan keinginanmu dengan pensil dan serahkan penghapusnya kepada Allah dan biarkan Allah yang menghapusnya dan menggantikannya dengan yang lebih baik

maka sungguh ALLAH TAU YANG TERBAIK UNTUKMU SAUDARAKU... ingat itu

Jumat, 25 Juli 2014

BERITA GEMBIRA UNTUK KITA SEMUA

segala puji bagi Allah Ta'ala yang telah menciptakan langit yang kokoh tanpa tiang dan yang telah menutupi siang kepada malam dengan begitu indahnya, wahai sahabatku sungguh pada kesempatan kali ini kita akan mengingat tentang sebuah hadits yang mana barang siapa yang hatinya ditumbuhi dengan bunga bunga keimanan maka tidaklah dia akan merasakan harum semerbak di dalam hatinya, dan tidaklah orang orang yang merindukan kebahagiaan dan pertemuan dengan kekasihnya melainkan hadits ini akan menjadi penawar kemalasan dan ketertinggal dirinya dalam mengejar akhiratnya yaitu Sebuah kisah nabawi diriwayatkan Imam Muslim. Beliau riwayatkan dari Shahabat Abdullah bin Mas’ud satu petikan peristiwa mengharukan dan penggugah semangat bagi para pencari kebahagiaan. Inilah kisah orang terakhir yang keluar dari neraka. Dia pula orang terakhir yang memasuki jannah dengan derajat yang paling rendahnya. Al-Kisah, setelah shirat (jembatan) dipancangkan di atas neraka Jahannam sementara di sisi-sisinya pengait-pengait tajam laksana duri pohon Sa’dan, manusia diperintah untuk menyeberanginya.Terbagilah mereka menjadi tiga golongan besar. Golongan pertama, mereka yang selamat tanpa halangan, ada yang berjalan secepat kilat, ada yang berjalan sekejap mata, ada yang berlari seperti kuda…demikianlah mereka berjalan sesuai amalan ketika di dunia. Golongan kedua mereka yang selamat menyeberangi shirat namun terluka terkena sambaran-sambaran pengait-pengait. Adapun golongan ketiga mereka adalah orang-orang yang tersungkur ke jurang neraka jahannam dari kalangan orang-orang munafiq (orang kafir yang menampakkan keislamannya) atau kaum muslimin yang lebih berat amalan keburukannya ketimbang kebaikannya. Selang beberapa waktu, orang-orang yang masih memiliki iman dari penghuni neraka dikeluarkan satu-persatu ada yang mendapat syafaat malaikat, para nabi atau kaum mukminin dari ahlul jannah. Demikianlah, banyak dari penduduk neraka dari kalangan ahlut tauhid dikeluarkan, hingga yang paling terakhirnya adalah seorang yang dikisahkan Rasulullah dalam sabda beliau:

إِنِّي َلأَ عْلَمُ آخِرَ أَهْلِ النَّارِ خُرُوجًا مِنْهَا وَآخِرَ أَهْلِ الْجَنَّةِ دُخُولاً الْجَنَّةَ رَجُلٌ يَخْرُجُ مِنْ النَّارِ حَبْوًا فَيَقُولُ اللَّهُ تَبَارَكَ وَتَعَالَى لَهُ اذْهَبْ فَادْخُلْ الْجَنَّةَ فَيَأْتِيهَا فَيُخَيَّلُ إِلَيْهِ أَنَّهَا مَلْأَى فَيَرْجِعُ فَيَقُولُ يَا رَبِّ وَجَدْتُهَا مَلْأَى فَيَقُولُ اللَّهُ تَبَارَكَ وَتَعَالَى لَهُ اذْهَبْ فَادْخُلْ الْجَنَّةَ قَالَ فَيَأْتِيهَا فَيُخَيَّلُ إِلَيْهِ أَنَّهَا مَلْأَى فَيَرْجِعُ فَيَقُولُ يَا رَبِّ وَجَدْتُهَا مَلْأَى فَيَقُولُ اللَّهُ لَهُ اذْهَبْ فَادْخُلْ الْجَنَّةَ فَإِنَّ لَكَ مِثْلَ الدُّنْيَا وَعَشَرَةَ أَمْثَالِهَا أَوْ إِنَّ لَكَ عَشَرَةَ أَمْثَالِ الدُّنْيَا قَالَ فَيَقُولُ أَتَسْخَرُبِي أَوْ أَتَضْحَكُ بِي وَأَنْتَ الْمَلِكُ قَالَ لَقَدْ رَأَيْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ ضَحِكَ حَتَّى بَدَتْ نَوَاجِذُهُ قَالَ فَكَانَ يُقَالُ ذَاكَ أَدْنَى أَهْلِ الْجَنَّةِ مَنْزِلَةً

Sungguh ‘Aku tahu seorang penduduk neraka yang paling akhir keluar darinya, seorang penduduk jannah yang paling akhir masuk ke dalam jannah. Dialah seorang lelaki yang keluar dari neraka dengan keadaan merangkak. Allah berkata kepadanya, ‘Pergilah, masuklah engkau ke dalam jannah! ‘Lalu dia mendatangi jannah, namun dikhayalkan kepadanya bahwa jannah telah penuh. Maka, dia kembali seraya berkata, ‘Wahai Rabb-ku, aku mendapati jannah telah penuh. Allah Subhanahu wa Ta’ala berkata kepadanya, ‘Pergilah, masuklah engkau ke dalam jannah!’. Sekali lagi dia mendatangi jannah, namun kembali dikhayalkan bahwa jannah telah penuh. Dia pun kembali seraya berkata, ‘Wahai Rabb-ku, aku mendapati jannah telah penuh. Allah Subhanahu wa Ta’ala berkata lagi kepadanya, ‘Pergilah, masuklah ke dalam jannah! Sesungguhnya engkau memiliki semisal dunia dan sepuluh kalinya, atau engkau memiliki sepuluh kali dunia. Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, ‘Laki-laki itu berkata, ‘Apakah Engkau memperolok-olok aku, padahal Engkau adalah Raja? Abdullâh bin Mas’ûd radhiallahu ‘anhu berkata, ‘Aku melihat Rasulullâh shallallahu ‘alaihi wa sallam tertawa sampai nampak gigi gerahamnya.’ Dan dikatakan bahwa orang itu adalah penduduk surga yang paling rendah derajatnya.’ (H.R. Muslim)

Subhanallah, inikah penduduk jannah terakhir? Allah berikan kenikmatan kepadanya semisal dunia dan sepuluh kali lipatnya ! Betapa indahnya jannah. Andai kita diberi semisal kerajaan Nabi Sulaiman yang itu adalah sebagian kecil dari kenikmatan dunia, andai itu yang Allah berikan di dunia ini niscaya sudah merupakan kenikmatan besar lalu apakah terbayang kenikmatan penduduk jannah yang paling rendah ini? Demi Allah tidak terbayang betapa indah dan besarnya. Pembaca Qudwah yang mulia, kisah di atas diriwayatkan pula dengan lebih rinci dalam riwayat lain.

Rasulullah shallallohu’alaihi wasallam mengabarkan: “Orang yang terakhir masuk jannah adalah orang yang setiap kali melangkah ia tersungkur dan dihanguskan oleh api neraka. Dan tatkala orang itu telah melewati neraka, dia menoleh ke arah neraka lalu berkata:

تَبَارَكَ الَّذِي نَجَّانِي مِنْكِ لَقَدْ أَعْطَانِي اللَّهُ شَيْئًا مَا أَعْطَاهُ أَحَدًا مِنْ الْأَوَّلِينَ وَالْآخِرِينَ

Maha Suci Allah yang telah menyelamatkanku darimu, sungguh Dia telah memberiku sesuatu yang tidak pernah Dia berikan kepada orang lain dari umat yang pertama dan umat yang terakhir.”

Sesungguhnya ia adalah manusia terendah dari penduduk jannah, namun ia merasa dialah orang yang paling beruntung dan tidak ada yang lebih beruntung darinya. Demi Allah, dia telah memperoleh keberuntungan yang hakiki yaitu diselamatkan dari neraka dan dimasukkan ke dalam jannah seperti firman Allah Ta’ala:

فَمَنْ زُحْزِحَ عَنِ النَّارِ وَأُدْخِلَ الْجَنَّةَ فَقَدْ فَازَ وَمَا الْحَيَاةُ الدُّنْيَا إِلا مَتَاعُ الْغُرُورِ

Barang siapa dijauhkan dari neraka dan dimasukkan ke dalam surga, maka sungguh ia telah beruntung. Kehidupan dunia itu tidak lain hanyalah kesenangan yang memperdayakan. Ali Imran: 185

wahai sahabatku maka pertanyaan sederhananya adalah bagaimana kenikmatan derajat orang yang sebelum orang ini? dan bagaimana kenikmatan orang yang masuk dalam sepuluh pertama yang masuk surga? maka andalsh yang bisa menjawab hal itu

Senin, 28 April 2014

renungan bagi para suami


DR. 'Aid al Qarny menggambarkan tentang istrinya:

Beberapa malam yang lalu, sesaat sebelum aku tidur, aku berada di atas ranjang, aku menoleh ke arah istriku dan aku pandangi bentuk wajahnya sementara ia lagi tidur, aku bergumam dalam hatiku:
Malang sekali dia, setelah hidup selama bertahun-tahun bersama kedua orang tua dan keluarganya, ia datang untuk tidur di samping laki-laki yang asing baginya.
Dia tinggalkan rumah orang tuanya.
Dia tinggalkan bermanja-manja dengan kedua orang tuanya.
Dia tinggalkan bersenang-senang di rumah keluarganya.
Sekarang ia datang kepada laki-laki yang menyuruhnya untuk melakukan yang ma'ruf dan meninggalkan yang mungkar.
Dia melayani laki-laki itu sesuai dengan yang diredhai Allah.
Semua itu berdasarkan perintah agama, subhanallah......
Dari sini muncul pertanyaan di dalam diriku?!
Kenapa sampai gampang bagi sebagian laki-laki untuk memukul istrinya dengan penuh kekerasan, setelah ia meninggalkan rumah keluarganya, kemudian datang kepadanya.
Kenapa ringan bagi sebagian laki-laki untuk keluar bersama teman-temannya, kemudian ia pergi ke restoran dan ia makan tanpa mempedulikan siapa yang ada di rumahnya?!
Kenapa ringan bagi sebagian laki-laki menjadikan waktu duduknya di luar rumah lebih banyak dari pada duduk bersama istri dan anak-anaknya?!
Kenapa ringan bagi sebagian laki-laki menjadikan rumahnya bagaikan penjara bagi istrinya, tidak ia ajak keluar dan juga tidak ia temani.
Bagaimana bisa gampang bagi sebagian laki-laki membiarkan istrinya tidur, sementara di dalam hatinya ada kegetiran perasaan dan di matanya ada air mata tertahan?!
Bagaimana bisa gampang bagi sebagian laki-laki pergi berjalan sementara anak-istrinya ia tinggalkan tanpa peduli dengan nasib mereka selama ia pergi.
Kenapa bisa ringan bagi sebagian laki-laki berlepas diri dari tanggungjawab yang akan ia pertanggungjawabkan di akhirat nanti sebagaimana yang di sampaikan oleh Rasulullah?!
Rasulullah bersabda: "Sebaik-baik kalian adalah orang yang paling baik bagi keluarganya"
(Copas dari ukhti Lusi Puspa Sari)
Berbuat Baiklah Kepada Wanita
" Berbuat baiklah kepada wanita, karena sesungguhnya mereka diciptakan dari tulang rusuk, dan sesungguhnya tulang rusuk yang paling bengkok adalah yang paling atas.Maka sikapilah para wanita dengan baik."
[ HR al-Bukhari Kitab an-Nikah no 5186 ]
Ini adalah perintah untuk para suami, para ayah, saudara saudara laki laki dan lainnya untuk menghendaki kebaikan untuk kaum wanita, berbuat baik terhadap mereka, tidak mendzalimi mereka dan senantiasa memberikan hak-hak mereka serta mengarahkan mereka kepada kebaikan.
Ini yang diwajibkan atas semua orang berdasarkan sabda Nabi shalallahu alaihi wasallam... "Berbuat baiklah kepada wanita "
Dan Untukmu para Wanita..
" Jangan kalian sakiti suamimu "
Rasulullah Shallallahu alaihi wasallam bersabda :
"Tidaklah seorang wanita menyakiti suaminya di dunia kecuali istrinya di akhirat dari bidadari akan berkata, "Janganlah engkau mengganggunya, semoga Allah membinasakanmu. Sesungguhnya ia hanyalah tamu di sisimu, hampir-hampir lagi ia akan meninggalkanmu menuju kami"
[HR At-Thirmidzi dan Ibnu Majah, dishahihkan oleh Syaikh Al-Albani dalam As-Shahihah no 173 ]

Jumat, 18 April 2014

DILUPAKAN OLEH AL QUR'AN

Sering Kita dengar atau mungkin tak sadar sering Kita mengucapkan kalimat:
"Aduh.. Saya Lupa Baca Al Qur'an..,
Yaah.. Saya Lupa Suroh dan Ayat itu.."
"Saya kok susah banget menghafal Al Qur'an..., Saya membaca Al Qur'an tapi gak membekas dihati..." dsb.
Pertanyaannya:
Apakah Kita yang Lupa atau Kita yang dilupakan oleh Al Qur'an..?
Jawabnya, mari Kita simak bersama Sabda Rasulullah Shalallahu 'Alaihi wa Sallam berikut:
بِئسَمَا لِأَحَدِهِمْ أَنْ يَقُولَ: نَسِيتُ آيَةَ كَيْتَ وَكَيْتَ، بَلْ نُسِّيَ. وَاسْتَذْكِرُوا الْقُرْآنَ فَإِنَّهُ أَشَدُّ تَفَصِّيًا مِنْ صُدُورِ الرِّجَالِ مِنْ النَّعَمِ.
متفق عليه
“Buruk sekali orang yang berkata:
Aku lupa ayat ini dan ayat itu, akan tetapi (katakanlah) aku terlupakan.
Dan (untuk itu) bermudzakarah (mengingat-ingat) al-Qur’an-lah kalian, sesungguhnya al-Qur’an itu lebih mudah terlepas dari dada seseorang daripada binatang ternak.”
[HR. Al Bukhari no 4644, Muslim no. 1314-1317, At Tirmidzi no. 2466, An Nasaa'i no.934), dan al-Darimi no. 2627]
Maka Jelaslah bukan Kita yang lupa akan Al Qur'an dan Hafalannya tapi Al Qur'an lah yang melupakan Kita..!
Kenapa bisa begitu?
Karena banyak Faktor dari diri Kita sendiri, seperti:
1. Banyak melakukan Maksiat.
2. Makan dari penghasilan Haram.
3. Sombong dan Angkuh.
4. Hati dan fikiran yang Kotor.
5. Malas memuroja'ah Hafalan, dsb.
Bila Al Qur'an telah meninggalkan Kita maka waspadalah bisa jadi Kebarokahan Ilmu, Usia, dan Rizqi juga mungkin bisa saja hilang dari kehidupan Kita..
Na'udzubillahi Min Dzalik..!
Jagalah Ketaqwaan dan Keimanan Kita untuk Istiqomah bersama Al Qur'an (membaca, menghafal, dan mengamalkannya).
Wallohu A'lam bish shawab

Rabu, 26 Februari 2014

RESEP CINTA SEORANG NENEK


Di sebuah keluarga besar, ada sepasang kakek nenek yang tampak serasi dan selalu harmonis satu sama lain. Suatu hari, saat berkumpul bersama, para cucu bertanya mendatangi mereka berdua.

“Kakek, nenek…., tolong beritahu kepada kami resep akur dan cara mempertahankan cinta selama ini, agar kami yang masih muda ini bisa belajar,” kata seorang cucu.

Mendengar itu, sesaat kakek dan nenek beradu pandang sambil saling melempar senyuman mengasihi yang begitu kentara menyelimuti di antara mereka. “Aha, nenek yang akan bercerita dan menjawab pertanyaan kalian,” kata kakek.

Sambil menerawang ke masa lalu, nenek pun memulai. “Ini pengalaman kakek dan nenek yang tak mungkin terlupakan dan rasanya perlu kalian dengar dengan baik”.

“Suatu hari, kami berdua terlibat obrolan tentang sebuah artikel di majalah yang berjudul ‘Bagaimana Memperkuat Tali Pernikahan’. Di situ dituliskan, masing-masing dari kita sebaiknya mencatat hal-hal yang kurang disukai dari pasangan kita. Kemudian, dibahas cara untuk mengubahnya agar ikatan tali pernikahan bisa lebih kuat dan bahagia. Nah, malam itu, kami sepakat berpisah kamar dan mencatat apa saja yang tidak disukai.

Esoknya, selesai sarapan, Nenek memulai lebih dulu membacakan daftar ‘dosa’ kakekmu sepanjang kurang-lebih tiga halaman. Pikir-pikir, ternyata banyak juga ya dan herannya lagi, segitu banyak yang tidak disukai tetapi tetap saja kakek kalian menjadi suami tercinta nenekmu ini,” kata nenek sambil tertawa sekaligus mata tuanya tampak berkaca-kaca mengenang kembali saat itu.

Lalu lanjut nenek, “Nenek membacanya hingga selesai dan kelelahan! Dan Sekarang giliran kakekmu yang lanjut bercerita”.

Dengan suara perlahan,si kakek meneruskan, “Pagi itu, kakek membawa kertas juga, tetap kosong. Kakek tidak mencatat sesuatu pun di kertas itu. Kakek merasa nenekmu adalah wanita yang kakek cintai apa adanya, kakek tidak ingin mengubahnya sedikit pun. Nenekmu cantik, baik hati, dan mau menikahi kakekmu ini, itu sudah lebih dari cukup bagi kakek.”

Nenek segera melanjutkan, “Nenek sungguh sangat tersentuh oleh pernyataan kakekmu itu sehingga sejak saat itu, tidak ada masalah atau sesuatu apapun yang cukup besar yang dapat menyebabkan kami bertengkar dan mengurangi perasaan cinta kami berdua”.

Sering kali di kehidupan ini, kita lebih banyak menghabiskan waktu dan energi untuk memikirkan sisi yang buruk, mengecewakan, dan yang menyakitkan. Pada hal, pada saat yang sama kita pun sebenarnya punya kemampuan untuk bisa menemukan banyak hal indah di sekeliling kita.

Saya yakin dan percaya, kita akan menjadi manusia yang berbahagia jika kita mampu berbuat, melihat dan bersyukur atas hal-hal baik di kehidupan ini. Juga, senantiasa mencoba untuk melupakan yang buruk yang pernah terjadi. Dengan demikian, hidup kita bisa dipenuhi dengan keindahan, pengharapan, dan kedamaian.

ditulis oleh :(Andrie Wongso)