segala puji bagi
Allah Ta'ala yang telah menciptakan langit yang kokoh tanpa tiang dan yang
telah menutupi siang kepada malam dengan begitu indahnya, wahai saudaraku yang
aku cintai karna Allah ta’ala. sungguh islam merupakan agama yang indah nan
sempurna dan sungguh semua syariat di dalamnya itu mudah lagi ringan tidak ada
yang memberatkan sama sekali seperti apa yang di firmankan Allah ta’ala dalam
al quran berikut:
Allah
menghendaki kemudahan bagimu, dan tidak menghendaki kesukaran bagimu. (QS.
Al-Baqoroh: 185)
Saudaraku mungkin telah banyak tulisan yang kita baca dan mungkin telah
banyak ceramah yang kita perdengarkan, namun mengapa seolah hati ini kelu
membeku tak tersentuh dengan hal itu, mungkinkah hati kita telah mati, atau
mungkin hati kita telah lama pergi dari dada dada kita. sehinggah kita masih
merasa berat untuk menjalan syariat yang sempurna ini
saudaraku mari merung bersamaku dengan sebuah hadits yang di riwayatkan
di dalam shahi bukhori dan muslim dari umar bin khotob radiyallahuanhu :
“Didatangkan tawanan kehadapan Rosululloh shollallohu alaihi wa sallam, ketika itu
ada seorang wanita yang payudaranya basah karena sedang masa menyusui, lalu ia
mendapati seorang bayi diantara tawanan, maka ia pun mangambilnya dan
menempelkannya di perutnya lalu menyusuinya. Rosululloh shollallohu alaihi wa sallam pun berkata kepada kami : “Menurut
kalian apakah wanita ini akan melempar anaknya ke dalam api?”, kamipun menjawab
: “tidak, dan ia mampu untuk tidak melemparnya”, maka Rosululloh sholllallohu alaihi wa sallam pun
bersabda : “Sesungguhnya Alloh lebih sayang terhadap hamba-Nya melebihi wanita
ini terhadap anaknya.”
Saudaraku para pembaca yang budiman, betapa
mulia hadits ini dalam menjelaskan luasnya rahmat Alloh ta’ala, maka demi Dzat
yang jiwaku berada di tangan-Nya, setiap kali seorang muslim mengingat hadits
ini maka sepantasnya bertambahlah rasa
cintanya kepada Allah ta’ala.
Namun ketika kita mengatakan cinta kepada
sesuatu hal maka sungguh cinta itu memiliki kosnsukuensi dan salah satu
konsukensi dari cinta adalah mengikuti apa yang dincintai oleh sang kekasih. Saudaraku
semoga engkau di rahmati oleh Allah ta’ala taukah engkau apa yang Allah cintai
?. saudaraku untuk mengetahui itu mari simak potongan hadits berikut, dari Abu Hurairah Radhiyallahu anhu ia berkata,
Rasûlullâh Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda”…. Tidaklah hamba-Ku mendekat kepada-Ku dengan sesuatu yang lebih Aku cintai daripada
hal-hal yang Aku wajibkan kepadanya. ….” (Hadits ini shahih. Diriwayatkan
oleh Imam Bukhâri, no. 6502).
Saudaraku semoga engkau di rahmati oleh Allah ta’ala taukah
engkau sungguh salah satu ibadah yang Allah ta’ala wajibkan bagi kaum laki laki
ialah shalat berjama’ah di masjid
seperti apa yang Allah ta’ala firmankan berikut : Dan dirikanlah shalat, tunaikanlah
zakat, dan ruku'lah bersama orang-orang
yang ruku'. (Al Baqarah:43).
Ayat di atas merupakan bentuk perintah dan.
Kata perintah menunjukkan maksud kewajiban shalat berjama’ah.
Mungkin sekarang engkau mulai bertanya,
berbisik dan tak percaya dengan hal ini
kalau begitu mari kita simak hadits dari abu hurairah, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda
“Shalat yang paling berat bagi orang munafik
adalah shalat ‘Isya’ dan shalat Shubuh. Kalau mereka mengetahui keutamaan yang
terdapat dalam kedua shalat tersebut, mereka akan mendatanginya walau pun
dengan merangkak.
Aku sangat ingin memerintahkan shalat
(dikerjakan), lalu dikumandangkan iqomat dan kuperintahkan seseorang untuk
mengimami para jama’ah. Sementara itu
aku pergi bersama beberapa orang yang membawa seikat kayu bakar menuju
orang-orang yang tidak ikut shalat berjama’ah dan membakar rumah-rumah mereka
dengan api.” (HR. Bukhari no.
644 dan Muslim no. 651)
Hadits ini menunjukkan wajibnya shalat
Jama’ah. Inilah pendapat yang tepat dari pendapat para ulama yang ada.
Dikatakan wajib karena yang sampai tidak shalat Jama’ah diancam dibakar
rumahnya sebagaimana disebutkan dalam hadits di atas.
Saudaraku yang semoga rahmat Allah tercurah
kepadamu, pernahkah dirimu mendengar hadits tentang kisah ibnu ummi maktum yang
buta itu?, kalau dirimu belum pernah mendengarnya mari kita baca bersama yaitu
kisahnya yang terdapat di dalam hadits yang diriwayatkan dari Abu Hurairah radhiallahu anhu dia berkata,“Seorang buta pernah
menemui Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam dan berujar, “Wahai Rasulullah, saya
tidak memiliki seseorang yang akan menuntunku ke masjid.” Lalu dia meminta keringanan
kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam untuk shalat di rumah, maka
beliaupun memberikan keringanan kepadanya. Ketika orang itu beranjak pulang,
beliau kembali bertanya, “Apakah
engkau mendengar panggilan shalat (azan)?” laki-laki itu menjawab, “Ia.” Beliau
bersabda, “Penuhilah seruan tersebut (hadiri jamaah shalat).” (HR.
Muslim no. 653)
Dalam
hadits yang lain yaitu, Ibnu Ummi Maktum (ia buta matanya). Dia berkata,“Wahai
Rasulullah, di Madinah banyak sekali tanaman dan binatang buas. Nabi
shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Apakah kamu mendengar seruan adzan
hayya ‘alash sholah, hayya ‘alal falah? Jika iya, penuhilah seruan adzan
tersebut”
Maka pertanyaan sederhanya apakah
lagi alasan kita untuk tidak shalat atau meninggalkan shalat berjama’ah?, Demi
Allah sungguh kita memiliki mata yang
bisa melihat dan sungguh kita mempunyai kaki yang kuat nan kokoh yang bisa kita
langkahkan ke masjid namun berapa banyak dari kita yang masih mengabaikan hal
ini, ya Allah semoga engkau sudi mengampuni hambamu ini yang masih lalai
kepadamu